Merkuri adalah unsur kimia berbahaya yang dikenal karena sifatnya yang mudah menguap dan beracun. Meskipun banyak digunakan dalam industri, perangkat elektronik, dan beberapa produk, paparan merkuri—baik melalui inhalasi, konsumsi, atau kontak langsung dengan kulit—dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Artikel ini akan membahas apa yang terjadi jika merkuri terkena kulit, serta langkah-langkah pencegahan dan pertolongan pertama yang perlu dilakukan.
Di banyak negara, merkuri dianggap bahan berbahaya dan diatur dengan ketat. Di Indonesia, misalnya, penggunaan merkuri diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Hal ini mencakup langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi paparan merkuri di lingkungan kerja, rumah, dan masyarakat. Dalam konteks penggunaan merkuri, sangat penting untuk mematuhi regulasi untuk mencegah risiko kesehatan.
Pengertian Merkuri dan Sifatnya
Merkuri, atau air raksa, adalah unsur logam cair yang ditemukan di alam. Merkuri digunakan dalam berbagai produk, termasuk termometer, lampu neon, dan baterai. Karena kemampuannya untuk menguap pada suhu kamar, merkuri dapat dengan mudah berinteraksi dengan udara dan menyebabkan paparan yang berbahaya jika tidak ditangani dengan benar.
Merkuri juga sangat berbahaya ketika terpapar langsung ke tubuh. Ketika terkena kulit, merkuri dapat diserap oleh tubuh, meskipun dalam jumlah yang kecil. Efeknya, meskipun mungkin tidak langsung terlihat, bisa sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat.
Apa yang Terjadi Jika Merkuri Terkena Kulit?
Saat merkuri terkena kulit, ada beberapa kemungkinan dampak yang dapat terjadi, tergantung pada durasi kontak dan jumlah merkuri yang terpapar. Berikut adalah beberapa efek yang mungkin timbul:
1. Penyerapan Melalui Kulit
Meskipun merkuri lebih dikenal dengan potensi keracunannya melalui inhalasi atau konsumsi, merkuri juga dapat diserap melalui kulit. Proses penyerapan ini sangat lambat, tetapi jika merkuri terkontaminasi dalam jumlah banyak atau dalam jangka waktu lama, logam ini bisa masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke organ vital seperti ginjal, otak, dan hati.
2. Iritasi Kulit
Kontak langsung dengan merkuri dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang bisa berupa kemerahan, pembengkakan, atau bahkan luka bakar kimia. Efek ini lebih sering terjadi jika merkuri berada pada kulit untuk waktu yang lama atau jika kulit sudah rusak.
3. Keracunan Merkuri (Meningkatkan Risiko)
Jika paparan merkuri berlangsung lama atau terjadi pada jumlah yang besar, keracunan merkuri bisa terjadi. Gejala keracunan merkuri dapat meliputi sakit kepala, kelelahan, kesulitan bernapas, masalah pencernaan, tremor, dan kerusakan saraf. Paparan berulang atau dalam dosis besar dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf pusat, ginjal, dan organ lainnya.
4. Penumpukan di Tubuh
Salah satu masalah besar dengan merkuri adalah akumulasi yang terjadi dalam tubuh setelah paparan berulang. Ini dikenal sebagai bioakumulasi, di mana merkuri yang tidak dikeluarkan dari tubuh akan terakumulasi dan membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Langkah-langkah Pertolongan Pertama
Jika merkuri mengenai kulit, sangat penting untuk segera bertindak untuk meminimalkan risiko kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan:
1. Cuci Bagian yang Terkena Air dan Sabun
Segera basuh area kulit yang terkena merkuri dengan air mengalir dan sabun. Ini akan membantu menghilangkan merkuri dari kulit. Pastikan untuk mencuci dengan lembut dan tidak menggosok area tersebut, karena bisa menyebabkan merkuri lebih dalam menembus kulit.
2. Gunakan Sarung Tangan
Jika memungkinkan, gunakan sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan merkuri saat membersihkan kulit yang terpapar. Ini juga akan melindungi Anda dari risiko paparan lebih lanjut.
3. Segera Pergi ke Fasilitas Kesehatan
Jika kontak dengan merkuri terjadi dalam jumlah banyak atau untuk waktu yang lama, segera bawa orang yang terpapar ke fasilitas medis terdekat. Walaupun paparan melalui kulit jarang menyebabkan keracunan berat, penting untuk memeriksakan diri untuk mengetahui apakah ada kerusakan lebih lanjut pada tubuh.
4. Pembersihan Lingkungan
Setelah terpapar, pastikan untuk membersihkan area yang terkontaminasi merkuri dengan benar. Jangan pernah membuang merkuri ke saluran air atau sembarangan, karena ini bisa mencemari lingkungan.
Penutup
Paparan merkuri ke kulit harus dianggap serius meskipun efeknya mungkin tidak langsung terlihat. Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh logam ini, sangat penting untuk selalu berhati-hati saat bekerja dengan produk yang mengandung merkuri dan menghindari paparan langsung. Jika Anda atau orang terdekat terkena merkuri, segera lakukan tindakan pencegahan dan dapatkan pertolongan medis untuk meminimalisir risiko keracunan.